Via zoom (16/5), Sejumlah pengurus DPP dan DPD LPM Desa/ kelurahan menghadiri kegiatan temu kader dan pengurus LPM se Indonesia secara virtual melalui Zoom dalam rangka Halal- Bi Halal Pengurus LPM Desa se Indonesia. Dalam kegiatan ini, juga disampaikan program “LPM Academy atau Akademi Talenta Desa” kepada seluruh Pengurus LPM RI sebagai cara memanajemen SDM Desa di Indonesia, dengan pendekatan hibrid (kombinasi online dan offline)
Kegiatan ini, dihadiri oleh beberapa pengurus DPP dan DPD LPM RI dari beberapa Propinsi. Tercatat, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan DPD LPM Propinsi Jawa Tengah, Banten, Riau, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, dan Maluku. Kegiatan ini berlangsung secara informal, dengan terlebih dahulu, peserta mendengarkan sambutan dari perwakilan DPP LPM RI dan beberapa ketua DPD LPM Jawa Tengah.
Dalam sesi sambutan, narasumber dari DPD LPM Jawa Tengah, DPD LPM Kalimantan Timur memberikan masukan kepada Pengurus dan Keberlanjutan LPM Desa di Indonesia yang sangat penting.
Menurut Prof Sri Puryono KS.MP, Akademi LPM Desa sangat penting untuk mendorong kualitas SDM kita di desa. Dirinya yakin, jika program ini berjalan. Kolaborasi dengan beberapa kampus perguruan tinggi akan efektif karena LPMD/ Kelurahan memiliki kewenangan di dalamnya, dan usulan rekomendasi pasca intervensi program dari kampus dapat menjadi masukan berharga saat kegiatan Musrenbang Desa/ kelurahan.
“LPM Desa/ kelurahan ini kan terdepan soal Musrenbang desa/ kelurahan. Kita bisa menjadi mitra yang sinergis bagi pembangunan desa secara berkelanjutan”. Ujar Guru Besar UNDIP itu.
Sambutan lainnya, disampaikan oleh perwakilan DPD Kalimantan Timur, dengan Bapak Mujarni Baraq.
“Saat ini, kita kurang mendapat tempat di daerah, kita dianggap sebagai ormas. Secara tidak langsung, kita bersaing dengan P3MD padahal sudah jelas-jelas, kita punya poin terbesar sebagai stakeholder yang menilai evaluasi perkembangan desa/ kelurahan menurut permendagri 81/ 2015. Ada persentase sekitar 70% bobot berurusan pemberdayaan masyarakat. Kita harus menjadi mitra kolaboratif dengan pemerintah desa/ kelurahan. Wacana dan sinergitas antar kementrian perlu kita optimalkan”, ujar Pak Mujarni Baraq, Ketua DPD LPM Kalimantan Timur
Menanggapi poin masukan dari Bapak Mujarni, Bapak Basri yang mewakilkan DPP LPM RI dan Bapak Ahmad Doli Kurnia Tanjung juga menyampaikan apresiasi atas keberlangsung kegiatan ini. Beliau berharap bahwa kegiatan seperti ini, dapat diduplikasi di kepengurusan lain di daerah
“Saya berterimakasih ke AKSITARU yang brilian mengusulkan ide kegiatan ini. Kami di pusat juga telah menerima gagasan Akademi Talenta Desa, dan kami harap bisa mendiskusikan itu kembali secara langsung di Jakarta bersama Ketum. LPM Academy, juga menjadi terobosan di tengah pandemi. Kami minta doa supaya wacana halal bi halal offline dan tatap muka, segera dilaksanakan sekaligus wacana Rakernas LPM RI”
Sambutan-sambutan oleh para peserta lainnya lebih bersifat sharing session (bertukar cerita)
Mereka sepakat dengan usulan AKSITARU Indonesia pada program “Akademi Talenta Desa” kepada kepengurusan DPP LPM RI, mengingat saat ini, ada urgensi bersama dalam rangka peningkatan kualitas SDM Kader desa.
Pembina AKSITARU Indonesia, Imam Mudzakkir menambahkan pihaknya dkk akan selalu mendukung upgrading skill dan kompetensi kader/ pengurus desa di berbagai lini masyarakat. Kader dan pengurus LPM Desa sebagai stakeholder utama, harus diproyeksikan sebagai talenta desa masa depan yang berkulitas dan berpengalaman.
“Kualitas SDM itu diukur dari kemampuan hidup / bertahan (basic skill), pengakuan dari orang lain (ijazah/ sertifikat) dan kepercayaan diri. Sementara pengalaman itu bisa dilatih dengan magang, belajar atau bekerja. Fokus LPM Academy atau Akademi Talenta Desa akan menitikberatkan pada keterampilan teknis, manajemen, kewirausahaan dan administrasi kepada generasi muda di desa/ kelurahan . Kita mengkombinasikan antara praktik di lapangan dan pengetahuan di dalam kampus. Pengurus LPM Desa/ kelurahan bisa menjadi guru bagi talenta desa (baca: mahasiswa/ kader pemuda desa). Para professional juga bisa berpartisipasi di program ini, khususnya akademisi di tiap daerah untuk melakukan sertifikasi keterampilan dibidang terkait”, Papar Imam, Pembina AKSITARU
Tutupnya, ia meyakini bahwa lewat program LPM Academy ini, ada warna dan cita rasa baru bagi keberlanjutan ekosistem LPM Desa di Indonesia.
“Kita hadirkan LPM Millenial, yang punya skill mumpuni, punya pengalaman dan diakui oleh dunia professional. Kita kembangkan kurikulum talenta desa lewat stratifikasi kader di desa dan terpenting sesuai dengan muatan lokal di desa. Buat apa kita mengembangkan kurikulum dengan generalisasi kasus dan solusi? Makanya, penting melibatkan kampus lokal nanti”, Lanjut Imam
Selanjutnya, Pasca kegiatan ini, para peserta beramah tamah dan dan penutup dari pengurus AKSITARU Indonesia untuk menceritakan fasilitas e-learning AKSITARU (https://elearning.aksitaru.org)
“Bapak dan ibu, Kader atau pengurus LPM Desa yang memiliki empati terhadap pendidikan informal berbasis keterampilan. Kita bisa kembangkan kemitraan lewat kelas virtual kader pemberdayaan desa. Bapak dan ibu, kami libatkan sebagai trainer AKSITARU Indonesia untuk beberapa sesi pertemuan. Harapannya, kegiatan ini meningkatkan pembiasaan untuk saling mendidik di tengah masyarakat”, petik Eko Fajar, Manager Program Talenta Desa AKSITARU
https://lekarnaslovenija.com/genericni-cialis/