Menu Close

Tempat Uji Kompetensi PLTS Atap Diresmikan, Siap Cetak SDM Pendukung Ekosistem Industri PV

Laboratorium milik UPTD ESDM Jawa Barat, Kota Bandung (07/02), telah menyelenggarakan kegiatan peresmian tempat uji kompetensi (TUK) untuk program pelatihan dan sertifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di Jawa Barat. Kegiatan ini dihadiri oleh mitra-mitra ESDM Jawa Barat, diantaranya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Jawa Barat, LSP Energi Terbarukan, PT ECO Terra, Yayasan Wahana AKSITARU Indonesia, Heksa Hydro (PT Cakra Tirta Abadi Utama), dan beberapa SMK undangan ESDM yang memiliki jurusan Energi Terbarukan.

Sambutan UPTD Laboratorium ESDM Jabar

Dalam sambutan acara, Ali Hamid, S.Si.,M.Si selaku Kepala UPTD Laboratorium ESDM menyampaikan bahwa peresmian tempat uji kompetensi PLTS Atap ini akan menambah unit usaha dari UPTD Laboratorium milik ESDM Jawa Barat yang diharapkan dapat berkontribusi positif meningkatkan pemasukan PAD Jawa Barat dan mampu melahirkan talenta-talenta baru bidang instalator, dan operator solar PV atap.

Senada dengan Ali Hamid, Irfan mewakilkan LSP Energi Terbarukan juga menanggapi bahwa di masa yang akan datang dibutuhkan tenaga kerja pendukung ekosistem industri energi baru terbarukan, khususnya solar pv.

Kemudian dalam sambutan yang lain, Ai Saadiyah Dwidaningsih S.T.,M.T menyampaikan bahwa ESDM Jawa Barat merupakan satu-satunya yang memiliki tempat uji kompetensi untuk mencetak talenta solar pv, dan diharapkan akan berkontribusi pada ekosistem industri energi baru terbarukan.

Sambutan Ai Saadiyah., Via Layar Zoom

“Kami sangat berharap, dari TUK ini lahir talenta-talenta yang siap mendukung ekosistem industri baru dan terbarukan, tidak hanya solar pv saja. Spesifik, pada Laboratorium ini, ke depan, semoga menjadi tempat sertifikasi adik-adik kita di SMK atau Perguruan Tinggi. Kita juga terbuka kepada semua pihak, yang ingin berkontribusi bersama” jelas Ai Saadiyah

Secara terpisah, Permadi Mochamad Nurhikmah, S.T.,M.T selaku Kabid Energi ESDM Jawa Barat, menyampaikan bahwa ekosistem industri baru terbarukan di Indonesia relatif masih pilah-pilih dan fokus tematik. Ia mengungkapkan bahwa tidak semua jenis EBT dapat dioptimalkan.

“Kalau bicara energi listrik, rasanya agak sulit kalau rumah tangga bisa menjual listrik karena PLN itu sudah over supply. Disisi lain, pengembangan EBT oleh swasta/ industri, masih mempertimbangkan nilai ekonomis”, cerita Permadi

Berbeda dengan Permadi, Ir Kusetijadi Rahardjo dari Heksa Hydro menilai bahwa hal yang terpenting dari pemanfaatan energi baru terbarukan itu justru pada bagaimana menyiapkan talenta-talenta lokal yang menerapkan inovasi-inovasi teknologi di lingkungannya.

“Bicara EBT, kita akan sulit untuk memproduksi solar pv asli Indonesia. Lupakan lah. Yang terpenting adalah, bagaimana ekosistem workshop, pelatihan dan pemetaan lokasi-lokasi potensial itu terhubung dengan talent-talent kita, sebagai operator atau penyedia jasa layanan service. Itu inti yang harus kita dorong”, jelas Kus

Kus juga menambahkan bahwa Pemerintah Propinsi Jawa Barat perlu mendorong lebih banyak porsi anggaran untuk pemanfaatan energi baru terbarukan lainnya, seperti mikrohidro, kincir angin, biomassa dan lain sebagainya.

Dalam sesi pertemuan itu, Eko Fajar Setiawan selaku perwakilan Pengurus AKSITARU Indonesia bersama dengan Shabrina, Mahasiswi Tel-U dari komunitas Society Renewable Energy (SRE) memaparkan ide-ide baru tentang peluang kolaborasi di masa yang akan datang.

Eko Fajar menceritakan potfolio kegiatan bersama mitra AKSITARU Indonesia, yang sudah memproduksi keripik, chips dan makanan kering hasil dehidrasi (pengeringan) menggunakan solar PV . Sementara Shabrina menceritakan bahwa SRE Tel-U pertama kali, dapat bertemu dengan pihak ESDM Jawa Barat

“Saya menyampaikan kepada Pihak ESDM Jawa Barat, bahwa setelah energi baru terbarukan itu telah terpasang di beberapa titik. Selanjutnya, bagaimana potensi energi itu dimanfaatkan untuk ekosistem industri manufaktur, seperti industri atau umkm pangan yang telah kita kembangkan. Kami sudah coba hasilkan chips kering, dari solar pv tunnel bersama mitra”, jelas Eko, kepada Tim Media AKSITARU

Bagikan ke
Posted in Rilis Pers

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

go to top