Menu Close

Penyadap Getah Pinus Berdaya Baterai Pertama di Indonesia

Bandung (22/12/2022), Sejumlah engineer dari PT Parametrik, bersama jajaran BUMN PT Perhutani dan KPH Perhutani di Wilayah Regional Jawa Barat-Banten melakukan demonstrasi (peragaan) inovasi alat penyadap getah pinus, dengan tenaga daya dari baterai di Wilayah Perhutanan Pinus Administrasi Bandung Utara, tepatnya di Point 43, RPH Arcamanik, BKPH Manglayang Barat, KPH Bandung Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial (DirOps) PT Perhutani, Bapak Natalas Anis, dan Wakadivre Jabar-Banten, Yuda dan beberapa polisi hutan serta administratur KPH di lima wilayah, yakni Bandung Utara, Bandung Selatan, Subang Sumedang, dan Tasikmalaya.

Menurut Anis, Kegiatan peragaan alat penyadap ini merupakan bagian dari inovasi meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses bisnis di lingkungan usaha perhutanan mengingat saat ini terdapat kebijakan untuk memanfaatkan komoditas hasil bukan kayu dibanding komoditas hasil kayu.

Sumber: Dokumentasi AKSITARU, 2022
Direktur Operasi Perhutani, Bapak Anis sedang memberikan arahan

Kurang lebih, saat ini, proporsinya sekitar 50:50 antara getah pinus dengan kayu tegakan. Kita diminta untuk memenuhi target getah pinus sekitar 90.551 ton/ tahun untuk wilayah Jawa Barat-Banten di tahun 2022. Sampai saat ini, baru sekitar 86.000 ton/ tahun getah pinus”, Ungkap Anis, saat memberikan sambutan

Lanjut Anis, ia juga berharap bahwa alat penyadap getah pinus mekanik dengan energi baterai ini mampu membantu masyarakat dan petani penyadap dalam bekerja. Mengingat isu regenerasi petani penyadap millenial makin kurang tertarik dengan pekerjaan penyadapan pinus ini. Padahal, Wilayah regional Jawa Barat- Banten ini menyumbang getah pinus tertinggi di Indonesia dibanding wilayah lainnya.

Senada dengan Anis, Yuda selaku Wakadivre Jawa Barat-Banten mengungkapkan bahwa inovasi proses bisnis dengan otomatisasi pekerjaan merupakan investasi jangka panjang, dan langkah strategis dari korporasi untuk mencapai produktivitas dan kualitas hasil sadapan yang terukur dengan standar hasil sadapan.

Sumber: Dokumentasi AKSITARU, 2022
Wakadivre Perhutani Jabar-Banten memberikan arahan

Tak hanya mengejar produktivitas dari tahun lalu, yang meningkat. Alat penyadap getah otomatis ini akan menjawab kesulitan pekerja (petani penyadap) ketika bekerja. Harapannya, alatnya lebih ringan, lebih cepat menyadap pinus dengan kualitas sadapan yang bagus. Tentu juga memudahkan pekerjaan tanpa harus mengupas lapisan kulit atas terlebih dulu“, demikian tutur Yuda

Asep salah seorang petani sadap mengapresiasi alat penyadap otomatis pertama dengan energi baterai. Ia sangat antusias memelajari proses identifikasi alat dan tahapan penggunaan alat penyadap pinus, PARA-PTM40.

Sumber: Dokumentasi AKSITARU, 2022
Seorang Petani Penyadap sedang detil mempelajari alat Sadap Pinus

Saya sangat senang, akhirnya alat penyadap ini menggunakan baterai sehingga ramah lingkungan dan beratnya lebih ringan dibanding alat sebelumnya. Saya sudah pakai dukul puluan tahun dan alat mujitech akhir-akhir ini, dengan sumber energi bensin, sayang, bunyinya masih keras dan kurang presisi kedalaman ketika menyadap kulit pohonnya sehingga untuk penyadap pemula sulit untuk mengoperasikannya” ujar Asep

Asep juga menambahkan bahwa alat sadap PARA-PTM40 ini masih memerlukan penyempurnaan terutama dari sisi mata pisau yang belum tajam, dan keamanan pengguna karena menurutnya, petani sadap masih awam sehingga perlu diedukasi apalagi dengan istilah dan penggunaan teknologi motor penggerak, gearbox, baterai, switch dan beberapa istilah lainnya.

Menanggapi hal itu, Aris Budiyarto selaku Direktur PT Parametrik menghargai seluruh masukan dan saran terhadap penyempurnaan alat dari berbagai sumber.

Sumber: Dokumentasi AKSITARU, 2022
Direktur Parametrik sedang memberikan tanggapan kepada peserta

Saya sangat berterimakasih kepada seluruh pihak, bapak/ ibu yang memberikan masukan terhadap alat prototipe penyadap ini. Secara teknis, desain alat, dan fungsi alat segera akan kami sempurnakan sesuai kebutuhan petani penyadap sehingga alat ini akan manfaat dari sisi pengguna” Ujar Aris

Ia juga menanggapi bahwa terkait kualitas dari produk tersebut, perlu dilakukan uji petik yang terkuantifikasi dengan lahan percontohan (demplot site)

Setelah ini, Kita perlu percontohan, berapa pohon pinus yang akan kita sadap dengan alat baru ini lalu dibandingkan dengan dukul atau teknologi lain jika ada. Kami akan lakukan hal tersebut segera“, demikian ujar Aris

Sumber : Dokumentasi AKSITARU, 2022
Cuplikan Produk Alat sadap pinus karya Parametrik

Kegiatan ini ditutup dengan ngebotram (makan bersama) ramah tamah dan swafoto bersama di kebun Pinus RPH Arcamanik.

Bagikan ke
Posted in Teknologi Kehutanan

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *