Workshop Heksa Hydro Cimandiri- Cimahi (04/02), Bandung Tour De Workshop diselenggarakan oleh AKSITARU Indonesia bersama mitra workshop, dan forum mahasiswa teknik dan manufaktur indonesia di Bandung. Bandung Tour De Workshop, adalah paket wisata ilmiah berbasis teknik, kriya dan manufaktur di Kota Bandung.
Kegiatan ini dihadiri oleh M. Elga Akbar (D’Electra PT Dago Engineering), Ir. Kusetiadi Rahardjo (Workshop Heksa Hydro), Kabid Layanan Pemuda, dan Perwakilan dari Mahasiswa Society of Renewable Energy (SRE Bandung) serta mahasiswa teknik se Bandung Raya
Salah satu sesi diskusi, Orasi workshop diikuti oleh empat (4) peserta perwakilan / delegasi dari tiga (3) kampus perguruan tinggi, yakni Politenik Bandung, ITB dan Telkom University (Tel-U). Orasi workshop dalam rangkaian Bandung Tour De Workshop terselenggara untuk meningkatkan kepekaan, menggali ide dan menjaring kebutuhan user serta melibatkan para pengunjung tur merasakan kesan menjadi seorang pelaku industri di sektor manufaktur, konstruksi dan kriya.
Salah satu Mitra Workshop AKSITARU, sekaligus Tuan Rumah Bandung Tour De Workshop, Ir. Kusetiadi Rahardjo mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat positif untuk didukung oleh semua pihak. Alasannya, tentu user kita kurang mengetahui proses dari produk teknologi, kriya atau manufaktur.
“User kita lebih senang membeli yang sudah jadi, praktis. Dari proses desain, prototipe, market test, perakitan, dan penyempurnaan. User kita sangat awam untuk mengetahui proses tersebut, padahal banyak peluang bisnis dari sana“, jelas Mbah Jo
Ia juga mengapresiasi betul, terhadap inisiatif Mahasiswa dari SRE (Society Renewable Energy) se Bandung Raya, untuk menguatkan kolaborasi lintas mahasiswa teknik dan manufaktur sebagai Fasilitator Workshop di Kampus Perguruan Tinggi se Bandung Raya
Alfa, salah satu peserta kegiatan dari Society Renewable Energy Kampus ITB mengungkapkan bahwa urgensi inisiasi forum mahasiswa Teknik dan manufaktur di Bandung ini merupakan salah satu strategi meningkatkan peran mahasiswa menjadi technopreneur muda bidang manufaktur dan desain.
“Kekhawatiran kita adalah soal masa depan mahasiswa teknik dan manufaktur kita. Ekosistem TKDN kita masih rendah dan TKT dari produk riset mahasiswa teknik, belum optimal. Ini sensitivitas kita berhimpun dalam forum mahasiswa teknik dan manufaktur indonesia“, petik Alfa, mahasiswa FTMD ITB
Menutup kegiatan tersebut, Zahrul Atharinafi salah satu Pengurus AKSITARU Indonesia menyampaikan bahwa AKSITARU telah konsisten mencetak Kader Unggul dan Profesional bidang Teknik, Konstruksi dan Manufaktur di Indonesia.
“Kami konsisten mendorong inovasi dan breakthrough dari talenta muda perguruan tinggi, teknik-konstruksi dan manufaktur. Kami melakukan riset kemitraan, pemagangan desa, penerapan teknologi tepat guna dan teknologi berkelanjutan hingga Bandung Tour De Workshop” tutup Zahrul
