Karanganyar (11/6), kunjungan pra peresmian oleh Wakil bupati, Civitas UNS dan sejumlah tokoh masyarakat se Karanganyar yang dilakukan pada hari sabtu (11/6) ditanggapi secara serius oleh warga desa Kemuning, Ngargoyoso, Karangayar, Jawa tengah.
Widyoko, selaku Kepala Desa menanggapi bahwa dirinya akan komitmen untuk memajukan warga masyarakat. Ia juga meyakini bahwa pompa Parapump dan mikrohidronya akan menjadi lokomotif baru bagi lahirnya wirausaha atau petani baru di desanya.
“Dengan pompa Parapump dan Mikrohidronya, kami siap menuju desa smart pusat belajar teknologi air modern. Silakan bagi yang ingin belajar ke desa kami, kami persilakan” demikian ajak Widyoko

Selain Widyoko, Tri, Kades Segorogunung juga menilai bahwa teknologi mikrohidro dan Pompa Parapump di Desa Kemuning berbeda dengan mikrohidro yang ada di desa-nya.
“Sebelum ini, tahun 1980, desa kami- desa Segorogunung pernah mendapat bantuan dari pemerintah pa harto. Dulu ada 100 sambungan listrik ke warga. Tapi saya liat, Parapump ini menawarkan produk yang berbeda. Alatnya lebih compact dan pemasangannya lebih rumit sepertinya. Saya pelakunya, dan saya tertarik ingin mencoba yang baru ini“, petik tri selaku kades Segorogunung
Sementara itu, menurut Arif, engineer PT Parametrik menilai bahwa produk pompa parapump ini merupakan prinsip teknologi yang memanfaatkan tenaga gravitasi dan mekanik dari sungai itu sendiri.
“Parampup menawarkan teknologi sederhana namun sering gagal dicoba oleh masyarakat umum. Kami yakin bahwa alat kami modern, sesuatu yang baru bagi warga. Semoga bermanfaat itu esensi nya yang paling utama“jelas arif
Ia juga menambahkan bahwa sudah ada beberapa mitra dari kabupaten lain seperti Magetan, Mojokerto, dan Brebes yang tertarik untuk menerapkan teknologi modern Parapump di wilayah lahan kritis seperti di Kemuning,
“Kemuning, contoh pertama teknologi air modern yang pernah ada di Jawa Tengah“, tutup arif