Menu Close

Karangguli, Perpaduan Wisata Alam dengan Sejarah Heritage

Bandung (14/12/2022), CEO AKSITARU Indonesia, Zahrul Atharinafi, terlibat dalam tim pengabdian masyarakat Kelompok Keahlian (KK) Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Kebijakan (P2PK), Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITB. Ia dan tim, mendapat kesempatan untuk mendampingi warga Desa Karangguli, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Kegiatan ini telah berjalan pada 17 Oktober 2022 di Desa Karangguli, Kepulauan Aru, Maluku.

Sumber: Dokumentasi ITB, 2022

Tim ini diketuai oleh Nurrohman W., Ph.D. dibantu Alhilal Furqon, Ph.D., saya, Nur Aisyah, Irna Shafira, dan Mirmanti Cinahya Winursita“, Ucap Zahrul.

Kepada tim AKSITARU, Zahrul mengungkapkan bahwa potensi wisata alam mangrove sangat melimpah, dengan warisan sejarah heritage pabrik bekas pendudukan Jepang. Ia dkk menggunakan perangkat riset modified rapid participatory rural appraisal untuk menemukenali potensi wilayah secara utuh di kawasan Aru itu.

Zahrul menceritakan tentang tahapan-tahapan mengaktivasi warga dari pembagian kelompok untuk mengidentifikasi kondisi eksisting dan potensi Desa Karangguli. Ia dan tim juga menggunakan peta adminitrasi desa yang sudah dipersiapkan dengan batas wilayah yang telah terdigitasi.

“Tiap kelompok, kami fasilitasi dengan satu fasilitator lalu tiap kelompok memaparkan hasil diskusi dan temuan terkait potensi fasad bangunan bekas pabrik Jepang, mata air pesisir, hutan bakau, dan batu karang” ucap zahrul

Lanjutnya, ia memandu masyarakat untuk berjalan dengan panduan transect walk guidance sebagai upaya mengonfirmasi temuan yang dipaparkan saat presentasi.

Sumber: Dokumentasi ITB, 2022

“Masyarakat Desa Karangguli sangat antusias mengikuti kegiatan ini, semoga setelah kegiatan ini potensi Desa Karangguli bisa tereksplorasi oleh komunitas masyarakat setempat”, tutup Zahrul.

Bagikan ke
Posted in Diseminasi Riset

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *