Menu Close

Forum Desa Tangguh Bencana AKSITARU Belajar Pemanfaatan Poreblock, Material Bangunan Untuk Mengurangi Risiko Banjir

Via Zoom (19/12), AKSITARU Indonesia menyelenggarakan kegiatan kelas daring sesi ke 23, tentang material berkelanjutan untuk mengurangi risiko banjir. Pemateri yang hadir yakni  Anisa Azizah, S.T. MBA dari Tech Prom Lab, suatu kelompok usaha rintisan berbasis teknologi di Jawa Barat. Usaha nya dilatarbelakangi dari fenomena banjir di perkotaan, yang sebagian besar disebabkan dari performa drainase yang tidak optimal mengalirkan air limpasan hujan.

Menurut  Annisa, konsep drainase yang lama, diciptakan untuk mengalirkan air limpasan ke badan sungai dengan secepatnya-cepatnya dan berbeda dengan konsep drainase yang kini, diarahkan untuk mengelola air limpasan permukaan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan sesuai dengan kaidah konservasi dan keseimbangan lingkungan.

“Solusi yang kami tawarkan yakni poreblock, suatu produk material, batako yang dapat memercepat penyerapan air ke dalam tanah, poreblock yang kami. ”

Poreblock merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti air, activator dan bahan-bahan seperti alkali polisilikat yang menghasilkan ikatan polimer Si-O-. Al. Polisilikat umumnya berupa natrium atau kalium silikat, dengan diolah melalui metode geopolymer processing, dengan teknik pemasangan yang juga diperhatikan.

Sumber : Modul Poreblock, 2020

“Poreblock yang kami hasilkan memiliki beberapa kelas, dan varian masing-masing. Untuk poreblock kelas A mampu menahan beban setara truk bermuatan 8 ton, dan kelas B akan menahan beban setara truk bermuatan 5 ton. Produk kelas A atau kelas B, keduanya mampu menyerap air sekitar 10000 mm/ jam, dan bergaransi selama 20 tahun.” Papar Annisa

Dengan keunggulan poreblock tersebut, Anisa mengajak bahwa produk ini sangat potensial dikembangkan di masa depan.

“Rekan-rekan AKSITARU yang ingin terlibat dalam pencarian solusi banjir akibat drainase yang tidak optimal atau minimnya lahan serapan banjir, dapat berkolektif untuk datang di kantor/ lab kami di Tasikmalaya atau mungkin, kami bisa berkunjung ke desa bapak/ ibu, untuk melihat bagaimana kondisi tanah, dan batuan disana”, Jawab Anisa

Bagikan ke
Posted in Rilis Pers

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *