Bandung (10/02), Perwakilan AKSITARU Indonesia mengadakan pertemuan dengan ESDM Jawa Barat untuk membahas beberapa hal terkait rehabilitasi lahan eks galian di Wilayah Jawa Barat.
Tedy Rustiady S.T.,M.T, selaku Kabid Pertambangan ESDM jabar mengapresiasi inisiatif AKSITARU Indonesia untuk menyelenggarakan sekolah lapang Rehabilitasi galian tambang di Kuningan.
“Ini yang saya butuhkan, dari segi dukungan lembaga filantropi (yayasan), AKSITARU harus fokus terhadap isu pengelolaan lahan eks galian. Kita akan adakan pertemuan dengan para pelaku pengusaha tambang galian C, dan kita ajak rangkul Ranger Eks Tambang AKSITARU“, tutur Tedy, Pria lulusan Geologi UNPAD itu.
Menjawab ajakan Tedi, Eko Fajar menceritakan kepada tim media AKSITARU bahwa kegiatan Sekolah Lapang Rehabilitasi Tambang, menyasar warga, kelompok tani, perangkat desa, unsur mahasiswa serta profesional (ahli tanah dan ahli analis spasial) dengan durasi kegiatan sekitar 2 bulan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
“Kami hanya menguatkan keyakinan petani dan warga, mendorong mereka untuk mengetahui potensi lahan eks galian, dan mengenalkan beragam komoditas tani musiman atau tahunan yang cocok di eks galian tambang“, petik Eko.
Ia juga melanjutkan bahwa intervensi yang dilakukan melalui “Participatory Land Use Planning”, sangat efektif mencari inventaris kebutuhan dan persoalan di atas lahan eks galian.
“Dengan PLUP, kami harus menghadirkan peta 1:5000 diatas kawasan eks galian. Lalu kita inventaris isu dan kebutuhan lahan garapan bagi warga. Semua jenis komoditas kami tanyakan pasarnya, dan kami juga fasilitasi dengan temu offtaker yang terpilih. Untuk menguji potensi eks galian itu, kami melakukan demplot lahan untuk budidaya tani” tutup Eko
Di akhir diskusi, Tedy menambahkan bahwa kegiatan pengelolaan eks galian ini menjadi fokus pemprop Jawa Barat. Menurutnya, banyak potensi yang memungkinkan untuk ditanam di lahan eks galian tambang melalui intervensi program pengembangan usaha pasca tambang dan pengelolaan jaminan reklamasi yang lebih komprehensif.
