Bandung (05/02), dalam rangka mengisi kegiatan Bandung Tour De Workshop, Mitra Workshop AKSITARU Indonesia, D’Electra yang diwakilkan oleh M. Elga Akbar Maulana menyampaikan kunci pengurangan emisi karbon melalui strategi promosi dan diseminasi produk energi baru terbarukan melalui gerakan-gerakan kolaboratif antar pelaku.
Ia menekankan pada ekosistem pelaku energi baru terbarukan dari hulu- ke hilir. Menurutnya, peran talenta SDM dan insentif untuk pelaku industri energi baru terbarukan menjadi titik kunci pengurangan emisi karbon.
“Kita telah melihat bagaimana target capaian pengurangan emisi karbon telah direvisi. Padahal potensi EBT di Indonesia, masih sangat luas untuk dieksplorasi. Saya pikir, kuncinya ada pada insentif untuk pelaku dan peran talenta EBT di daerah untuk memasyarakatkan teknologi ramah lingkungan”, jelas Elga.
Elga juga mengajak bahwa para pelaku EBT di Indonesia perlu berkolaborasi mencetak talenta green job baru dan menyiapkan ekosistem bisnis pasca transisi ekonomi baru terbarukan tersebut.
“Saya pikir, prospek yang cerah untuk pemuda yang bergiat di sektor renewable energy, terutama sektor green job. Dago Engineering melalui D’Electra sangat konsentrasi untuk ikut mencetak talenta bidang operator, service reparator, distributor panel surya dan sebagainya.”, jelas Elga selaku direktur D’electra, PT Dago Engineering
Kini, Elga Akbar, Pria Lulusan Mesin ITB ini sedang fokus untuk menyiapkan hybrid EBT bersama dengan mitra workshop Heksa Hydro. Elga dan seniornya, Ir. Kusetijadi (Heksa Hydro) fokus untuk mengembangkan energi hybrid dari solar pv dan mikrohidro atau angin. Menurutnya, kombinasi energi terbarukan itu perlu dimasyarakatkan untuk makin menyempurnakan proses dan model bisnis Desa Mandiri Pangan dan Energi.
“Wujud nyata kami adalah kolaborasi antar pelaku EBT dan kami sudah memulai bersama dengan Sahabat kami”, tutur Elga
