Via gmeet (19/9/2020), Peserta kelas daring Kader Teknik Indonesia antusias mengikuti pelatihan dasar aplikasi QGis, sebagai tools untuk mengolah data keruangan (spasial). Mereka difasilitasi , oleh trainer AKSITARU secara daring, Lalu Rahmat Faizin dan Zahrul Atarinafi. Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan setelah peserta mendapatkan pelatihan penggunaan GPS, meteran dan kompas untuk pengambilan data. Dalam pertemuan ketiga ini,peserta yang hadir kurang lebih 20 orang dari beberapa daerah di Indonesia seperti Madiun (Jawa Timur), Entikong (Kalimanta Barat), Jayapura (Papua), Brebes (Jawa Tengah) dan daerah lainnya di Indonesia. Peserta sebagian besar, adalah anggota/ pengurus BPD (Badan Permusyawaratan Desa), DPN PPDI (Pejabat Pengurus Desa se Indonesia), dan Kader Masyarakat (KPMD) dan Kader LPM di Indonesia.
Heri, Peserta pelatihan kelas daring sekaligus Anggota BPD dari salah satu desa di Entikong (Kalimantan Barat), menyampaikan tanggapannya kepada panitia Penyelenggara (AKSITARU). Ia mengungkapkan bahwa kegiatan AKSITARU ini sangat membantu BPD dalam memahami potensi atau aset desa dan kewilayahan. Ia juga berharap, agar rekan-rekan AKSITARU dapat mengembangkan modul praktis pembelajaran spasial desa, guna sebagai tindak lanjut pasca pelatihan.
Peserta lain, Demang Joko, Anggota BPD dari Madiun Jawa Timur, mengungkapkan bahwa visualiasasi data tata ruang di desa dapat membantu pemerintahan desa dalam menangkap potensi investasi atau mengurangi risiko konflik agraria di desa. Ia berharap supaya dari pelatihan ini, suatu saat website pemerintahan desa nya memiliki visualisasi data keruangan (spasial), selanjutnya disinkronisasi dengan hasil inventarisasi, penguasaan, pemilikan dan pemanfaatan tanah (IP4T). Ungkapnya, data tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi kepemilikan tanah/ objek desa, tanah warga/ penduduk, NIK warga penduduk, NJOP tanah/ bangunan di desa, dan hal-hal lain yang memudahkan investor mengetahui status dan kondisi tanah.
Dengan pelatihan, peserta akan mendapat bekal pengetahuan praktis, terkait tools dalam aplikasi QGis. Lalu Rahmat, trainer AKSITARU, mengungkapkan bahwa kebutuhan pemrograman di desa, akan sangat membutuhkan perangkat QGis ini. Apalagi dalam merumuskan perencanaan program fisik di desa, menyangkut panjang, lebar atau volume suatu bangunan fisik di desa.Kesalahan pada proses pengukuran di lapangan, dapat kita elaborasikan dengan hasil digitasi data spasial menggunakan perangkat QGis ini.
“Kekhawatiran bapak dan ibu, soal kesalahan pengukuran di lapangan oleh pihak ketiga (konsultan), pendamping desa atau Tim Pengelola Kegiatan dalam memetakan kebutuhan anggaran desa di bidang fisik. Nanti, dapat dielaborasikan dengan hasil pengolahan data analisis spasial terlebih dahulu. Sehingga, kendala teknis dalam perencanaan desa bisa menggunakan dua (2) pendekatan, yakni pendekatan analisis data citra/ satelit melalui aplikasi QGis,dan pendekatan faktual melalui GPS, meteran, kompas di lapangan.”, Jawab Lalu.
Sama dengan Lalu, Zahrul juga menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini masih mendasar. Tetapi pembekalan ini sangat membantu peserta, untuk mengidentifikasi potensi desa, asset desa dan kodefikasi nya melalui peta serta mengenalkan teknik digitasi data, untuk memverifikasi kevalidan data hasil pengukuran di lapangan atau sebaliknya, penggunaan tools QGis ini bisa digunakan saat proses perencanaan desa saat musyawarah desa atau musyawarah pembangunan desa. Sehingga, warga di desa secara sadar, mendapatkan informasi yang tervisualisasikan dengan baik. Selain QGIS, sebetulnya terdapat aplikasi layanan lainnya, seperti ArcGIS, GeoDa, dan Open Street Map yang menyediakan layanan serupa. Hanya saja, semuanya tidak dapat digunakan secara gratis, dan tools nya cukup rumit untuk dikenalkan.
Sementara itu, selaku penanggung jawab kegiatan kelas daring AKSITARU, Eko Fajar menanggapi pertanyaan dari Bapak Demang Joko dari Madiun Jawa Timur.
“Terimakasih, bapak Demang. Pertanyaan yang bapak ajukan ini benar-benar kritis. Visualisasi keruangan di desa ini, usulan yang bagus. Kami akan berusaha mengenalkan bapak dkk disini, mengenai teknik visualisasi data ruang ini minggu depan sebagai pertemuan lanjutan hari ini. Adapun rekan-rekan yang menginginkan modul kegiatan, saat ini kami baru menyediakan rangkuman materi kegiatan dari tiap materi. Ke depan, akan kami upayakan kesana. Saya berharap, bapak dan ibu mengajak rekan-rekan lainnya untuk aktif dan bergabung di pelatihan AKSITARU ke depan”, tutup Eko
Dengan demikian, kegiatan pelatihan Kader Teknik AKSITARU Indonesia sesi ketiga ini selesai. Sebelum diakhiri, panitia mendokumentasikan kegiatan.