Menu Close

AKSITARU Bagikan Tips Merancang Hunian Layak dan Sehat di Desa

Via Zoom (14/11/2020), kelas daring sesi kedelapan belas menghadirkan pemateri praktisi perumahan, Amir Faturokhim S.T. dari Perumnas Regional Lampung. Ia bercerita tentang perencanaan dan perancangan rumah sehat dan penyusunan gambar kerja. Kegiatan ini diikuti oleh peserta kelas daring AKSITARU di beberapa desa di Indonesia.

“Ada empat (4) gambar kerja yang perlu bapak/ ibu ketahui sebagai pengawas dan pemantau pembangunan fisik di desa, yakni gambar tender, gambar konstruksi, gambar kerja (shop drawing) dan gambar rancangan bangunan. Semua itu berfungsi untuk memudahkan perhitungan kuantitas pekerjaan, dan proses perencanaan yang mantap” Amir

Menurutnya, gambar kerja ini salah satu keahlian yang harus dikuasai oleh pemerintah desa. Apalagi jika pelaksana jasa pembangunan melibatkan konsultan sebagai penyedia jasa, maka perlu diteliti dengan benar bagaimana hasil pekerjaannya.

Setelah itu, ia juga menceritakan bahwa terdapat prasyarat rumah dikatakan layak dan sehat huni, diantaranya suhu ruang dan penghawaan cukup, mampu mengendalikan isolasi kebisingan, distribusi air bersih yang memadai dan pembuangan air kotor yang terkelola dengan baik. Ia juga mengingatkan bahwa terdapat standar minimum dari kebutuhan sanitasi yang layak untuk rumah sehat.

“Air buangan dari WC dimisalkan ± 75 liter/ orang/ hari dengan besaran septictank adalah jumlah orang x 75 liter x 3 hari (kotoran manusia). Maka suatu bangunan, jika dihuni 10 orang, maka besaran septictank-nya adalah 10 x 75 liter x 3 = 2250 liter = 2,25 m3”, demikian Amir menekankan

Selain itu menurutnya, rumah sehat itu yang paling utama, ditentukan dari seberapa tinggi tingkat kesadaran penghuni rumah tersebut dalam menjaga kebersihan rumah tangga. Ia juga menambahkan bahwa rumah sehat/ layak huni, memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik dan sistem penyaluran air kotor ke luar.

“Biasanya, yang sering rusak itu soal septic tank atau saluran buangan air kotor. Kadang mengalami kebocoran,air tidak mengalir/ mampet dan berpotensi merugikan warga sekitar akibat bau yang tercium.  Oleh mereka , mau tidak mau, dengan kondisi demikian maka dilakukan bongkar-membongkar sehingga berpotensi mengganggu ketertiban warga sekitar”Tutup Amir

Di luar kegiatan ini, AKSITARU mensosialisasikan kepada peserta terkait pemanfaatan vgis, sebagai platform kemajuan kecerdasan buatan untuk kegiatan pembangunan fisik. Melalui aplikasi ini, bapak/ ibu bisa menggunakan aplikasi serupa

Bagikan ke
Posted in Rilis Pers

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *