Menu Close

Kongkowin AKSITARU Hadirkan Tenant Etalase+ Tegalan

Zoom (25/10), AKSITARU Indonesia menyelenggarakan kegiatan webinar Soft Launching Etalase Produk UMKM Pesisir Tegalan dan demo aplikasi marketplace lokal bertujuan memerluas channel distribusi produk dan jangkauan pasar wisatawan luar daerah di sekitar Brebes dan Tegal, Jawa Tengah. Kegiatan ini didukung oleh Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) Institut Teknologi Bandung, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/ Kelurahan (LPMD/K) Jawa Tengah, dan Bisabebas.com. Dalam kegiatan itu hadir memberikan keynotes speech yakni dari Deputi Bidang Kewirausahaan, Ibu Ir. Siti Azizah, MBA, Kementrian Koperasi dan UKM RI dan Wakil Ketua Komisi  I DPRD Kabupaten Tegal.

The State Medicine is responsible for the loss of characters in the gaming devices. This mechanism distributes the appearance of prize combinations in a random order. It is impossible to predict his casino Kaboom Slots review including calculating the loss of combinations. The device prepared the results even before Gambler began to play in it. This allows you to create conditions for an honest and unpredictable game.

Dalam sambutan kuncinya, Ibu Ir. Siti Azizah, MBA menekankan dukungan pemerintah untuk pelaku usaha pemula dan profesional. Menurutnya, pemerintah saat ini fokus melakukan pendampingan (materi dan insentif usaha) melalui inkubasi UMKM bekerjasama dengan komunitas, perusahaan/ korporasi dan kampus.

Kami memiliki program inkubasi UMKM bekerjasama dengan komunitas, korporasi BUMN dan Kampus. Tahun ini, diantaranya berjumlah enam (6) lembaga penyelenggara inkubator dan lima puluh empat (54) tenan mitra di seluruh Indonesia. Masing-masing dari lembaga inkubasi ini memiliki karakteristik tematik masing-masing. Ada yang kami fokuskan ke pengembangan bisnis digital karena memang produknya aplikasi digital seperti marketplace dan adapula yang kuliner atau ekonomi kreatif lainnya”, petik Ir. Azizah, MBA ini

Tambahnya, ia mendukung penuh aktivitas gotong royong marketplace lokal sehingga memicu lahirnya pelaku UMKM baru di Indonesia. Ia berharap banyak inisiatif yang dilakukan pegiat atau akademisi kampus untuk menghadirkan terobosan program-program menjawab masalah pelaku di lapangan.

Dr Suhirman S.H.,M.T. dari Pembina Program Ditmawa ITB menerangkan dukungannya atas upaya mendorong kolaborasi lintas pelaku pengembang aplikasi teknologi marketplace.

Lewat AKSITARU Indonesia ini sedang melakukan collective learning untuk mentransformasi perubahan paradigma di tengah masyarakat. Salah satunya, lewat aplikasi teknologi yang tepat guna, misalnya kongkowin” jelas Pak Suhirman

Sama dengan Dr Suhirman, Prof Sri Puryono selaku ketua DPD LPM Jawa Tengah juga mengiyakan bahwa pandemi covid 19 ini menuntut UMKM dan BUMDes untuk berinovasi dengan menggunakan teknologi. Hal itu, menurutnya, mampu mengoptimasi penjualan produk para pelaku dan terbukti sektor UMKM paling tahan rentan di tengah pandemi covid 19.

Untuk mendukung beberapa platform aplikasi marketplace, diperlukan juga jejaring pelaku berbasis komunitas atau paguyuban pelaku UKM/ IKM. Hal itu menurut Abdul Hakam, adalah kunci memenangkan gerakan pakai produk dan majukan umkm lokal.

Kami di Paguyuban UKM/ IKM Nusantara Propinsi Jawa Timur, sangat senang berjejaring dengan teman-teman di Propinsi Jawa Tengah. Kawan kami juga ada yang hadir dari Aceh, dan mungkin saja, kita bisa saling bekerjasama antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur dari segi perluasan channel distribusi produk UKM/ IKM Nusantara”, jawab Hakam

Selain menghadirkan para pembicara di level eksekutif dan akademisi, hadir pula perwakilan dari Anggota DPRD / Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tegal, Khoerul Saleh yang menyempatkan hadir memberikan sambutan berkaitan regulasi pemerintah daerah untuk pelaku UMKM/ IKM di Tegal.

Tegal itu Jepangnya Indonesia, banyak produk kita menyuplai suku cadang industri-industri otomotif atau konstruksi di seluruh Indonesia. Akan tetapi, kok ya segelintir mereka  yang bisa mengakses ke pasar luar negeri atau luar daerah. Apalagi, produk UMKM di desa, masih sangat jauh. Makanya, saya tertarik untuk mendaftar aplikasi-aplikasi itu dan hadir di kegiatan ini”, jelas Sholeh, anggota DPRD dari Fraksi P3 Nurani Rakyat, Kab Tegal

Setelah sesi sambutan dan pengantar keynotes, sesi pemaparan inti disampaikan berurutan oleh Bapak Mohammad Aminudin (CEO Bisabebas.com), Bapak Sumarna (Bussiness Inisiator Web Bisnis lpmjateng.id) dan Ahmad Mujadid (Bussiness Development AKSITARU). Ketiga narasumber memaparkan beberapa fitur dan layanan aplikasi marketplace masing-masing, dengan harapan mengoptimasi penjualan produk UMKM, BUMDes dan koperasi produsen.

Saya dan Pak sumarna (DPD LPM Jawa Tengah) mungkin saja, kita bisa kelola bersama para pengelola pasar desa sebagai mitra distributor atau retailer di Jawa Tengah. Tentu dengan supervisi LPM Propinsi Jawa Tengah atau teman-teman pegiat di AKSITARU”, tawar Amin, CEO bisabebas.com

Sumarna, yang sekaligus sekretaris LPM Jateng menanggapi tawaran dari  Amin itu dengan berharap konsistensi dan komitmen bersama. Ia juga meminta kerjasama kepada rekan-rekan hadirin di Brebes/ Tegal untuk menyelesaikan persoalan administratif kelembagaan di masing-masing Kabupaten.

Saya setuju dengan tawaran Pak Adi, dan selanjutnya, PR kita sembari mematangkan model bisnis. Kami coba selesaikan urusan administrative organisasi/ kelembagaan

Sementara itu, Mujaddid dari Business Development AKSITARU Indonesia menerangkan bahwa jejaring pelaku, dan aplikasi platform marketplace itu perlu didukung oleh manajemen pengelolaan konten dan tempat usaha. Dirinya yakin, dengan platform kongkowin.aksitaru.org, pengelola / pemilik tempat usaha bisa menarik pelanggan dan menjangkau pelanggan-pelanggan baru lewat pengolahan database kunjungan warung. Layanan yang ia berikan,masih gratis bagi pelaku dan pemilik UKM terbatas.

Kami berharap layanan ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku, dan masih gratis. Namun perlu disadari bahwa aplikasi ini versi 1.0 sehingga memerlukan penyempurnaan dalam keberjalanannya. Bapak dan ibu, yang ingin berbisnis dengan pendampingan konten, jejaring dan aplikasi teknologi marketplace. Kongkowin menyediakan hal itu”, petik Mujaddid

Kegiatan ini ditutup dengan pembahasan sintesa diskusi kegiatan oleh moderator kegiatan, Eko Fajar Setiawan, sekaligus penanggung jawab program AKSITARU Indonesia.

Beberapa sintesa kegiatan ini di antaranya yakni pertama, ajakan untuk pelaku UMKM/ IKM/ BUMDes/ Koperasi menginstalasi empat (4) aplikasi marketplace lokal yakni bisabebas.com, belanjaumkm.id, lpmjateng.id dan kongkowin.aksitaru.org sebagai platform marketplace lokal berbasis komunitas. Kedua, transformasi pengelola pasar desa untuk menjadi distributor produk atau retailer di bisabebas.com dan ketiga, dukungan semua pihak untuk mempromosikan event dan tempat berjualan/ berdiskusi di kongkowin.

“Kongkowin AKSITARU hadirkan tenant etalase plus, yakni antara pelaku UKM/ IKM berjejaring ke pasar luar daerah dengan admin aplikasi marketplace sedangkan pemilik/ pengelola warung atau retailer mampu mengelola etalase produk lokal sehingga hadir creative-creative event yang melibatkan pelaku ukm di sekitar objek destinasi wisata melalui satu paket wisata edukasi/ wisata konten ” demikian, tutup Eko

Bagikan ke
Posted in Rilis Pers

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *