Bandung (16/12), AKSITARU Indonesia bekerjasama dengan BTrust Advisory Group menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Akademi Drone Indonesia. Kegiatan ini merupakan pertemuan lanjutan, pada minggu sesi pertama lalu. Pada pertemuan minggu kedua ini, peserta diajarkan untuk mengolah data hasil citra drone lalu diarahkan untuk menganalisis data spasial, seperti analisis tutupan lahan, digitasi hingga visualisasi peta tematik tertentu.

Vira Islamiyah, selaku Koordinator Akademi Drone Indonesia menyampaikan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi untuk mengetahui lebih dalam, analisis geospasial bahkan tiap sesi, selalu diminta untuk sesi tambahan materi di luar topik utama
“Adik-adik peserta, sangat senang dengan pelatihan ini. Mereka antusias sekali mengikuti paparan kelas akademi drone dengan bahasan pengolahan data geospasial”, Jelas Vira
Sementara itu, Zaidan Nafis, salah satu pengajar materi pengolahan data citra drone menyampaikan bahwa peserta sangat kolaboratif untuk mendengarkan setiap inti dan sesi diskusi dengan peserta.
“Saya yakin, adik-adik sangat ingin mengetahui berbagai metodologi, dan teknik analisis geospasial lebih lanjut dari mulai akuisisi, pengolahan data, teknik-teknik bahkan visualisasi data statistik yang dikombinasikan dengan data geospasial yang lebih menarik.”, jelas Zaidan
Senada dengan Zaidan, Dustin, pengajar materi analisis geospasial lebih lanjut menyampaikan bahwa tidak semua peserta telah mengulik aplikasi pengolahan geospasial di kampusnya masing-masing. Menurut nya, kegiatan ini sangat membantu mereka mengeksplorasi tools- tools baru, bahkan software tematik dari mulai proses akuisisi data hingga visualisasi data geospasial ini.
“kelasnya sangat singkat, sayang sekali. Padahal peserta masih banyak yang mengulang dari awal sekali. Mengingat, di kampus mungkin beban teori terlalu banyak daripada praktik. Akademi drone ini, cocok untuk dilanjutkan di tahun depan karena peserta belajar mengakuisisi data spasial, memproses hasil citra, lalu mengolah menjadi informasi geospasial yang tematik seperti peta peluang investasi desa nanti”, jelas Dustin
Melalui sambungan telepon WA, Eko Fajar selaku Manager Program AKSITARU yang saat itu juga menghadiri kegiatan Budget Literacy Forum dari SEKNAS FITRA menyampaikan bahwa kegiatan Akademi Drone ikut berkontribusi mencetak talenta perencana wilayah dengan spesialisasi penata ruang perdesaan.
“Adik-adik Lulusan Akademi Drone Indonesia, akan diminta untuk mengembangkan aksi lapangan atau pengaryaan lapangan untuk memetakan, memfasilitasi, menganalisis dan memberikan bantuan asistensi kepada sekretaris desa atau kepala desa melalui peta tematik, visualisasi dashboard dan masterplan tata ruang desa. Pada sesi akhir, peserta akan dikenalkan urgensi Rencana Tata Ruang Kawasan Perdesaan dan pentingnya data geospasial yang presisi dalam konteks pembangunan di Indonesia“, Jelas Eko
Eko juga mengklaim bahwa kegiatan ini telah banyak mendapatkan dukungan khususnya dari rekan-rekan jaringan SEKNAS Fitra, WALHI dan Greenpeace. Menurutnya, kegiatan akademi drone diminta agar terus berjalan di masa yang akan datang.
“Kemarin kita dikasih, ucapan selamat dari Mas Iqbal Greenpeace. Mereka (Greenpeace) juga sangat membutuhkan penggerak di lapangan untuk spesialisasi perencana wilayah. Banyak kasus yang memerlukan advokasi peta 1:5000, katanya begitu“, tutup Eko