Menu Close

AKSITARU Dorong Brebes, Miliki Industri Pascapanen Atsiri

Brebes (13/7), Perwakilan AKSITARU Indonesia Jawa Tengah, Eko Fajar Setiawan dan Tim Media AKSITARU Jawa Tengah hadir di acara Workshop Penguatan Kapasitas Pengurus Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Desa se Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada hari rabu, 13 Juli 2022. Hadir dalam kegiatan tersebut, Ibu Fatina (TAPD Kabupaten Brebes), Ibu Sariah (Kabid Ekonomi Dispermades Kabupaten Brebes), Ibu Chusnul (Kasi TTD Dispermades Kabupaten Brebes) dan beberapa anggota representasi pengurus Posyantek desa se Kabupaten Brebes dari 10 kecamatan- se Brebes

Sumber : Dokumentasi Posyantek Brebes, 2022

Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang silaturrahmi, koordinasi, dan sinergi antar pengurus posyantek desa lintas kecamatan dan ajang bertukar informasi praktik baik pemberdayaan masyarakat berbasis pelayanan dan pengembangan teknologi tepat guna”, demikian petik, Sariah, Kabid Ekonomi Dispermades Brebes

Chusnul, Kasi TTG Dispermades Brebes menambahkan bahwa kepengurusan Posyantek desa di Brebes juga mengalami stagnasi kegiatan. Dampak dari covid 19, menurutnya banyak kegiatan yang direfokusing untuk mengalihkan ke bentuk kegiatan lain

Alhamdulillah, hari ini, kita sudah mulai giat. Semoga bapak dan ibu optimal memanfaatkan alokasi dana desa untuk kegiatan pelayanan TTG pasca dampak covid 19. Meski belum selesai pandeminya”, jelas Chusnul

Sementara itu, dari Fatina, selaku Tenaga Ahli Kementrian Desa PDTT banyak mengutarakan praktik baik, landasan dan urgensi keberadaan posyantek serta fungsi kerja atau tugas tugas Posyantek desa sebagai institusi kelembagaan masyarakat setara dengan BUMDes, LPM Desa, BPD dll.

Posyantek desa itu fokus melayani dan memberdayakan masyarakat desa supaya permasalahan desa itu bisa selesai dengan pendekatan teknologi tepat guna. Posisinya bisa sebagai institusi sendiri (dengan SK Kepala Desa). Untuk tugasnya, bisa support kebutuhan teknologi dari usaha-usaha BUMDesa/ koperasi desa atau bisa juga mengembangkan workshop/ bengkel/ incubator bisnis di desa”, jelas Fatina

Ia juga menuturkan bahwa Brebes ini sangat melimpah dengan potensi pertanian, pariwisata dan darurat permasalahan sampah dan limbah pertanian. Pihaknya berharap, agar Pemerintahan desa di Brebes jeli melihat peluang disana

Banyak sekali praktik baik di masyarakat desa hari ini. Persoalannya, pada kemauan untuk berkolaborasi dengan lintas pihak, termasuk akademisi/ perguruan tinggi atau swasta (pemodal/ inventor teknologi)”, tutup Fatina

Menyambung yang disampaikan oleh Fatina, Eko Fajar Setiawan selaku Kordinator Program Pengembangan, Pelayanan dan Kemitraan memeragakan demonstrasi beberapa produk teknologi karya Inventor AKSITARU Indonesia, khususnya dalam menjabarkan peluang Brebes menuju Industri Pascapanen atsiri nano pertama di Wilayah Pantura

Sumber: Paparan AKSITARU Indonesia, 2022

Kami siap fasilitasi kebutuhan teknologi dari hulu ke hilir, kebutuhan teknologi di sektor pertanian dan energi baru terbarukan. Yang kami bawa adalah sedikit sampel dari Cluster Produk Teknologi pasca panen , teknologi smart farming dan industri manufaktur perdesaan. Kami liat Brebes berpotensi menjadi Sentra Industri Pascapanen atsiri, dengan produk luaran utama yakni industri atsiri nano”, jelas Eko

Lebih lanjut, solusi pendekatan teknologi perlu diclusterkan, diinkubasi dan bertahap. Dirinya juga menilai bahwa Posyantek desa ini belum secara serius, dipahami oleh pemerintahan dan masyarakat desa secara utuh, sebagai supporting usaha perekonomian desa

Bapak dan Ibu, Teknologi dan Inovasi Produk ini Kapital (Modal). Teknologi tepat guna ini kompleks. Perlu diclusterkan- diinkubasi- dan dilakukan prototipe berkali. Contoh sukses adalah Desa Pandansari di Paguyangan, disana bisa belajar tentang smartvillagenya. Kita sedang prototipe tentang marketplace penjualan hewan ternak dan biogas dari limbah peternakan juga berfungsi”, tukas Eko

Seperti yang diketahui, AKSITARU Indonesia adalah wadah inventor untuk berhimpun, belajar dan menguatkan peran untuk terus berkolaborasi dengan akademisi, inventor teknologi dan pelaku UKM.  Dalam kegiatan tersebut, AKSITARU Indonesia membawa sampel produk minyak atsiri bunga pala, batako poreblock serap banjir, kincir air mikrohidro dan briket sampah pengganti batubara.   

Bagikan ke
Posted in Ekonomi Hijau Indonesia

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *