Bandung (04/07), pada peringatan hari ulang tahun Pendidikan Teknik ke 102 tahun di Institut Teknologi Bandung, Kampus Ganesha, Kota Bandung. AKSITARU Indonesia berkesempatan untuk hadir secara virtual. Dalam kegiatan itu, yang menarik, yakni paparan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Joshapat “Josh” Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D tentang temuan dan peran Laboratorium “JMRSL” dalam ranah pengindraan jauh dan teknologi radar pesawat terbang.
Teknologi pesawat temuan Prof Josaphat ini merupakan teknologi pesawat dengan sensor SAR “Sintetic Aparture Radar”, yang pertama kali, dikembangkan di Indonesia. Teknologi SAR ini memiliki keunggulan untuk proses pemetaan dan surveilance di segala cuaca (baik siang/ malam hari).
Pemanfaatan teknologi SAR pada pesawat temuannya, diklaim sangat membantu proses pemetaan potensi sumber daya alam geologi, batuan dan mineral.
“Kami sudah beberapa kali menggunakan teknologi SAR untuk proses pemetaan hamparan lahan pra budidaya bawang merah, kelapa sawit dan komoditas lain. Kami juga terlibat untuk mendeteksi potensi bencana di wilayah Bandung, dan merekonstruksi kubah merapi sebagai sumbangsih pemikirian paleontologi di Wilayah Sangiran serta daerah lain“, petik Tetuko
“Saya berharap, teknologi pesawat ini bermanfaat untuk pengembangan kemajuan dunia pengindraan jauh dan pesawat nirawak di Indonesia.”, tutup Prof Tetuko
