Menu Close

Kemenkop RI ajak Alumni ITB Olah Komoditas Nano Atsiri

Jakarta (27/5), masih dalam rangka memeringati halal bi halal Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung yang dihadiri oleh beberapa tokoh alumni/ umum dari kementrian sosial, kementrian koperasi dan tamu undangan lainnya. Hanung Harima Rahman, selaku Deputi UMKM Kementrian Koperasi RI, mengajak alumni ITB untuk mengolah komoditas perkebunan, pertanian dan perikanan menuju nano atsiri.

Menurutnya saat sesi kunjungan di Stand AKSITARU, pihaknya takjub melihat proses olahan ekstraksi nano atsiri yang dihasilkan dari proses Super Critical Fluid Extraction. Ia menjelaskan pula bahwa di beberapa daerah, seperti Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan memiliki potensi dan prospek yang besar terhadap komoditas turunan produk perkebunan, pertanian dan perikanan.

“Jika benar, bahwa Mesin Ekstrak SCFE ini dapat mengolah semua komoditas di bumi kita, dari daun, biji, buah, kulit tanaman atau kulit hewan maka harus kita ajak alumni ITB untuk memproduksi massal mesin ini. Alumni ITB kan punya mesinnya, nah bagaimana UMKM jadi supporter nya. Tinggal bagaimana memasyarakatkan produk agar daya tawar kian menarik“, jelas Hanung

Tanggapan Hanung, langsung dijawab balik oleh Abdul Kohar, selaku ketua Dewan Penasihat AKSITARU Indonesia. Ia menyampaikan bahwa Alumni ITB yang dipimpin oleh Mas Gembong Primadjaja sudah menyatakan komitmennya agar mesin SCFE ini bermitra dengan organisasi kepengurusan daerah Ikatan Alumni ITB.

Mas gembong sudah komit, kalau karya Alumni ITB di sektor SCFE ini akan dirasakan oleh UMKM kita di bawah. Ada 10 daerah yang akan berkomitmen, melembagakan usaha alumni lewat hilirasi produk pasca panen agrikultur khsusunya sub sektor nano atsiri. Kami sudah produksi skala Lab untuk alat / mesin SCFE ini, selebihnya kami sedang targetkan untuk sampai ke mesin fraksinasi- tingkat lanjut tinggi prosesing atsiri diatas destilasi dan ekstraksi”, jelas Kohar

Bersamaan dengan Kohar, hadir Ketua IA Jawa Timur, Saritomo yang berkesempatan menerima investasi dari IA ITB terkait mesin SCFE ini. Selain IA ITB Jawa Timur, beberapa pengurus daerah lain juga akan menerimanya di antaranya dari IA ITB sumatra barat, IA ITB Jawa Barat, IA ITB Kalimantan Barat, IA ITB Bali, IA ITB Jawa Tengah dan beberapa propinsi lain.

Penjelasan Kohar juga diuraikan dengan menunjukkan produk sampel yang dibawa ke stand AKSITARU Indonesia.

Kami membawa minyak atsiri nano berikut ini. Sebagai contoh, nano fuli kami gunakan untuk terapi pasien covid-19 kemarin dan saya sendiri percobaannya. Alhamdulillah terasa ringan sekali, efeknya langsung pagi bisa olahraga“, lengkap Kohar

Sikap kita jelas, ingin mendorong karya alumni ITB di AKSITARU Indonesia. Tak hanya SCFE, kami siap jadi Hub untuk karya-karya besar dan manfaat untuk Indonesia.“, tegas Saritomo

Lebih lanjut, Saritomo juga menceritakan upaya-upaya AKSITARU Indonesia mengajak civitas alumni ITB berkarya membangun desa dan Indonesia. Gagasan besar dari wadah hub start up alumni dengan nafas koperasi namun kultur usaha korporasi perlu dibangun untuk mengenalkan perspektif kealumnian yang produktif dan berkesinambungan.

Bagikan ke
Posted in Kabar Alumni

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

go to top