Menu Close

Pemuda Pelopor Tata Ruang Siap Rehabilitasi Pascatambang

Bandung (07/09), sejumlah kader generasi kedua AKSITARU Indonesia dan Pengurus AKSITARU Indonesia mengadakan pertemuan dengan ESDM Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat. Pertemuan itu membahas perihal inisiatif kegiatan oleh Kader Gen 2 AKSITARU sebagai pemuda pelopor tata ruang yang memiliki rencana merehabilitasi lahan pascatambang.

Diwakili oleh Teddy, Kabid Tambang ESDM Jawa Barat, menyatakan bahwa inisiatif pemuda-pemudi di AKSITARU adalah contoh yang baik, perhatian pemuda terhadap penataan ruang untuk menciptakan produktivitas tanpa lupa prinsip keberlanjutan. Ia juga mendukung, gagasan dan teknologi ekstraksi atsiri buatan Alumni ITB AKSITARU sebagai salah satu alternatif untuk sangat dipertimbangkan sebagai rekomendasi strategis kepada pengusaha/ pemilik IUP agar memasukkan teknologinya sebagai modal produksi pasca panen untuk jenis minyak atsiri dan serbuk atsiri.

Saya melihat, niat baik dari adik-adik pemuda Pelopor Tata Ruang yang ingin mengintegrasikan budidaya dan hilir (pasar) dengan tetap mengedukasi petani terkait teknologinya. Saya siap menghubungkan adik-adik ke Pelaku IUP di Jawa Barat, apalagi ada potensi dari dana jaminan reklamasi tambang daerah di Jabar yang nilainya 60-70 M. Bisa kita akses ya, namun tahapannya lumayan”, jelas Teddy

Sementara itu, dari Perwakilan Pengurus AKSITARU Indonesia, Eko Fajar menyampaikan bahwa pengolahan minyak atsiri ini dikombinasikan dengan penataan lanskap berbasis kawasan akan menciptakan nilai tambah berkali lipat, dari segi perbaikan lingkungan, jasa ekowisata alam, dan jasa perdagangan UMKM minyak atsiri nano.

Teknologi ekstraksi SCFE atau super critical fluid extraction, kita kemas sebagai oleh-oleh atau produk akhir- khas daerah pasca tambang. Kita kembangkan pabrik skala lingkungan kawasan , yang mana disupport oleh supply komoditas dari lahan-lahan bekas tambang. Pada prinsipnya, ekstraksi SCFE ini tidak menggunakan api dalam pemrosesannya sehingga ramah lingkungan“, jelas Eko

Ia juga menceritakan mengapa pendekatan ekowisata alam masih belum cukup untuk memulihkan perekonomian pasca tambang di suatu wilayah. Dibutuhkan eksplorasi permintaan pasar sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai jual di pasar.

Kalau konsepnya sebatas wisata alam pasca tambang, sulit untuk diandalkan sebagai pemasukan daerah (PAD). Casenya relatif ada yang berhasil dan ada yang sepi pengunjung. Sementara kalau kita tanam dengan komoditas yang bisa kita panen dan kita olah, tentu akan lebih bermanfaat. Ini pendekatan Responsible Sourching From Smallhoder Farmer, dimana petani dilibatkan mengetahui pasar- tengkulak- dan teknologi pasca panen dan dibimbing memiliki strategi pemasaran“, tutup Eko

Sementara itu, jelas Dinar sebagai staff Bidang Tambang menyatakan bahwa keberadaan reklamasi lahan pascatambang di Jawa Barat juga masih perlu dioptimalkan. Mengingat Pelaku ber-IUP yang sudah memiliki rencana reklamasi atau rehabilitasi lahan tambang masih banyak yang beroperasi dan belum melaporkan rencana reklamasi lahan galian pasca tambangnya.

Inisiatif yang dilakukan AKSITARU sangat bagus, dan tinggal bagaimana bisa bertemu dengan pelaku di lapangan yang memiliki IUP. Pun dengan pendekatan aksitaru bertemu dengan mereka, untuk meyakinkan bahwa perlu ada pengaturan komoditas yang lebih bernilai dan memiliki nilai imbal jasa lingkungan“, tutup Dinar

Tanggapan lainnya juga hadir dari Teddy, selaku Kabid yang menyatakan bahwa konsep bisnis pasca panen atsiri ini memungkinkan menjadi usaha baru bagi para pelaku IUP setelah tambang-nya sudah tidak beroperasi lagi.

Dengan harga per liter minyak atsiri ekstraksi nano, sekitar 1,5 Juta (paling rendah), saya yakin, perusahaan banyak yang berminat. Karena dasarnya, ini baru dan orang sudah tau-nya, atsiri itu ya penyulingan. Untuk mengubah mindset mereka, kita butuh proses“, petik Teddy

Sumber: Dokumentasi AKSITARU, 2022

Sebagai informasi, pendekatan ekonomi terbagi menjadi dua (2) yakni pendekatan ekonomi hijau dimana perusahaan masih fokus pada kebijakan-kebijakan yang bertujuan menghindari dampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Sementara itu, pendekatan ekonomi biru, meletakkan perusahaan untuk memanfaatkan sesuatu yang sudah baik itu menjadi nilai tambah baru

Bagikan ke
Posted in Ekonomi Biru

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

go to top