Jakarta (11/6), dalam acara Silaturrahmi anggota HIPMI memeringati lima puluh tahun berdirinya HIPMI sebagai payung bagi anak muda untuk berusaha, Ahmad Bismillahi Normansyah selaku Ketua Dewan Pengawas AKSITARU Indonesia menghadiri kegiatan tersebut dan berkesempatan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, khususnya kader teknik, manufaktur dan kader tata ruang dari pelosok Indonesia. Ia berujar bahwa dibutuhkan langkah-langkah taktis menyiapkan skenario dari rencana kerja untuk memajukan sektor pangan dan energi.
“Pak Jokowi, kami sedang membangun masterplan hilirisasi tambang batuan dan pangan kita. Kami dari sekumpulan kader desa di AKSITARU Indonesia, juga berharap agar bapak tegas untuk memberhentikan ekspor bahan mentah komoditas mineral kita, khususnya silika dan kuarsa“, ungkap Ahmad Bismillahi, kepada Jokowi
Menurutnya, ketika ditanya tim media AKSITARU, Bapak Jokowi sangat terkesan dengan inisiatif bisma untuk menyapa dan menyampaikan aspirasi.
“Ya, terimakasih mas sarannya. Siap, segera kita bahas”, ungkap Jokowi sambil tersenyum ketika diajak berfoto Bisma.
Sebagaimana yang perlu diketahui, beberapa rekan dan civitas AKSITARU Indonesia sedang berusaha untuk memajukan hilirisasi pangan dan energi sebagai sektor unggulan perekonomian Indonesia.
“Ada beberapa yang saya bawa, yakni masa depan atsiri nano dari destilasi, ekstraksi dan fraksinasi serta smelter solar PV yang diwacanakan di Jawa Timur“, ungkap Bisma, kepada tim Media AKSITARU
Secara terpisah Imam, selaku Pembina AKSITARU Indonesia menyampaikan bahwa Aksitaru bersama kader-kader teknik di berbagai daerah siap mendukung program pemerintah dalam mengelola sumberdaya alam, utamanya kekayaan tambang dan pertanian kita.
“Bagaimana menangkap pangan dan energi sebagai masa depan Indonesia kemudian PR kita terkait hilirisasi mineral yang harus dikejar segera dan dalam waktu dekat akan ada pemberhentian ekspor bahan mentah komoditas mentah“, tutup Imam