Bandung (16/01), Tim AKSITARU Indonesia berkesempatan untuk mendiskusikan beberapa peluang pemberdayaan dengan Pusat Terapi Seni (Art Therapy Center) Universitas Widyatama, dibawah arahan Dr Anne Nurfariana. Art Therapy Center yang kemudian memiliki unit usaha CHIDCO, Creative Bussiness Of Difable Community memiliki pola manajemen metode sensasi dengan talenta dari anak-anak difabel / autis serta orang-tua keluarga difabel sebagai pemilik usahanya.
“Chidco sudah mengikuti beberapa kali pameran seni, pameran difabel baik nasional atau internasional. Anak-anak difabel ini punya potensi, dan karya karya mereka memiliki unique selling point, ada nilai tambah yang berkesan. Orang-orang luar mencari itu”, jelas Anne
Anne menambahkan bahwa ada peluang yang besar untuk mengelola talenta difabel di Perdesaan, jika pemerintah memiliki keseriusan mereka untuk diberdayakan dengan tahapan-tahapan terapi keterampilan.
Sama, dengan Ane. Eko AKSITARU yang hadir menilai bahwa difabel di perdesaan belum semuanya dilibatkan aktif dalam program kemandirian ekonomi di desa.
“Melihat portfolio Chidco sebagai agensi talenta difabel, kita perlu wacanakan untuk mengembangkan workshop seni karya adik-adik difabel. Karya-karya mereka bisa kita promosikan lewat pameran, event pariwisata atau diaspora Indonesia disana”, jelas Eko
Eko melanjutkan bahwa perlu dikembangkan contoh nyata melalui workshop terampil adik-adik difabel untuk selanjutnya, dipetakan dengan baik talenta-talenta mereka lewat peta SDM difabel se Indonesia.
Kegiatan ditutup dengan ramah tamah
